ArenaStudy - Aku seorang janda yang memiliki anak tunggal. Bagiku, keberadaan putriku sangatlah penting, karna bagaimana pun kami berdua sehidup semati sejak kepergiaan ayahnya.
Dia menikah dengan seorang pria yang cukup kaya dan sesuai perjanjianku dengannya, setiap minggu 1 kali minimal harus pulang ke rumah ini. Sewaktu dia sudah tinggal di rumah suaminya, aku telepon karna khawatir, tetapi dari nada suaranya, dan ceritanya, sepertinya dia senang - senang aja.
Seminggu sekali pulang ke rumah, memang syarat yang aku minta. Bahkan kalau putriku sudah lahir nanti, aku berharap aku bisa menjaga cucuku kalau memang besan aku sibuk dengan bisnisnya. Sampai 1 minggu putriku tidak datang pulang berkunjung dengan alasan sibuk, minggu kedua juga demikian!
Aku sudah berencana cari mereka tetapi pas ketika aku mau ke sana, mereka malah datang hari Rabunya. Dengan senang pastinya aku menerima kedatangan mereka dan mereka pun bercerita 2 minggu ini apa yang terjadi, ini itu segala macem.
Malam pun tiba, seperti kebiasaanku dulu, aku tahu putriku sebelum tidur suka minum susu panas terlebih dahulu. Aku suguhkan segelas susu panas dan antarkan ke kamarnya. Di depan kamar aku dengar obrolan dia dan suaminya, sepertinya seru banget ceritanya.
Begitu aku masuk, aku melihat suaminya sedang mengoles obat benjol. Muka putriku ternyata benjol dan tak terlihat karena ketika datang dia pakai make-up yang tebal. Aku tanya kenapa, barulah putriku jujur cerita.
Mereka berdua cekcok mulut 2 minggu lalu dan suaminya memukulnya! Itu kenapa 2 minggu dia tidak berani pulang karna takut aku akan ngamuk besar. Tentu saja aku ngamuk! Meskipun sekarang sudah baikan, tetapi KDRT seperti ini tak boleh dibiarkan.
Aku buat surat kuasa hukum untuk menantuku, kalau sampai dia berani menyentuh anakku lagi, dia tidak akan lepas dari jalur hukum, ancamku.
Teman-teman Netizen, sebelum kalian mengantarkan putri kalian untuk menikah nanti, pastikan kalau mereka menikah dengan pria yang baik.
sumber : cerpen.co.id
Aku Dengar Putriku dan Menantuku Ngobrol, dan Begitu Aku Masuk, Kejadian di Depan Mataku Sungguh Mengagetkan Aku!
4/
5
Oleh
Unknown